“Keseimbangan Otonomi Lokal dan Kesatuan Doktrinal: Kajian Pemerintahan Gereja Dalam Konteks Masa Kini”
DOI:
https://doi.org/10.60146/kaluteros.v6i2.87Kata Kunci:
Church, church governance system, congregation participation, doctrinal unity, local autonomyAbstrak
This study analyzes various church governance models, namely Episcopal, Presbyterian, Congregational, and Synodal, using a SWOT analysis method to examine each system's strengths, weaknesses, opportunities, and threats. Each governance model possesses structural characteristics that impact decision-making, authority distribution, and the relationship between congregants and church leaders. The results show that each system offers a unique approach to maintaining doctrinal unity and enhancing congregational participation. However, no governance model is entirely ideal; each faces challenges in balancing centralized authority with local autonomy. Therefore, this study also proposes fundamental principles, such as collaborative leadership, distributed accountability, holistic theological formation, sustainable resource management, and responsiveness to social challenges, which can be applied to optimize church governance functions in an ever-evolving social and cultural context.
Unduhan
Referensi
Bambangan, Malik. “Implementasi Menjadi Jemaat Yang Misioner.” Phronesis: Jurnal Teologi Dan Misi 2, No. 2 (2020): 124–39. Https://Doi.Org/10.47457/Phr.V2i2.37.
Berkhof, Louis. Teologi Sistematika: Doktrin Gereja. Surabaya: Momentum, 1997.
———. Teologi Sistematika. 5th Ed. Surabaya: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1997.
Erickson, Millard J. TEOLOGI KRISTEN. Volume 3. Jakarta: Gandum Mas, 1985.
Hadiwijono, Harun. Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001.
Kambey, Roy. “Kepemimpinan Gereja Berdasarkan Efesus 4:11-16 Dan Implikasi Dalam Menjalankan Fungsi Kepemimpinan Hamba Tuhan.” Jurnal Ilmu Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 3, No. 1 (2022): 18. Https://Doi.Org/10.25278/Jitpk.V3i1.577.
Kolimon, Mery. “Yohanes Calvin: Politik, Jabatan Gerejawi, Dan Relevansinya Bagi Gereja Masa Kini.” Jurnal Ledalero 15, No. 2 (2016): 258. Https://Doi.Org/10.31385/Jl.V15i2.44.258-273.
Leman, Asnita, Yonathan Nadaweo, And Marshel Montero. “Analisis Eksistensi 100 Tahun Gereja Pantekosta Di Indonesia (Gpdi): Suatu Tinjauan Dari Pendekatan Teori Pengembangan Organisasi.” Jurnal Teologi & Pelayanan ( Kerusso ) 6, No. 2 (2021).
Mujono, Eprafas, And Ruth Melisa. “Studi Deskriptif Tentang Penatua Gereja Menurut Alkitab Dan Penggunaannya Dalam Almanak Gkpi.” Penabiblos XV, No. 1 (2024): 111–26.
Parinussa, Stevanus. “Mengembangkan Pelayanan Injil Yang Relevan.” Kaluteros Jurnal Teologi 5, No. 1 (2023): 26–41.
Sidianto, Daniel, Yanto Paulus Hermanto, And Rubin Adi Abraham. “Sistem Pemerintahan Pastoral Sinodal Dan Implikasinya Bagi Gembala GBI.” Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi 3, No. 2 (2022): 76–102.
Siregar, Ersada, And Yanto Paulus Hermanto. “Sistem Pemerintahan Gereja Yang Dapat Menjaga Kepemimpinan Alkitabiah.” EDULEAD: Journal Of Christian Education And Leadership 4, No. 2 (2023): 117–30. Https://Doi.Org/10.47530/Edulead.V4i2.167.
Situmorang, Jonar. Eklesiologi. Yogyakarta: ANDI, 2016.
Sunarto. “Perbandingan Antara Bentuk Presbiterian Dan Kongregasional Dalam Pemerintahan Jemaat.” TE DEUM (Jurnal Teologi Dan Pengembangan Pelayanan) 3, No. 1 (2021): 43–62. Https://Doi.Org/10.51828/Td.V3i1.82.
Thiessen, Henry C. Teologi Sistematika. Wm. B. Eerdmans, 1979.
Waruwu, Dermawan, And Suardin Gaurifa. Gereja Pecah! (Perspektif Kajian Budaya). Yogyakarta: Sunrise, 2014.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Kaluteros
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.